MEMPERSIAPKAN BURUNG PLECI UNTUK KONTES
Seperti yang kita ketahui bersama, burung Pleci (Zosterops) adalah burung koloni yang hidup secara sosial bergerombol. Umumnya, seekor burung Pleci yang apabila sendirian berlagu bagus dan ngerol panjang hanya akan loncat kesana kemari di dalam sangkar apabila melihat burung Pleci lain yang ada disekitarnya. Mengkondisikan seekor burung Pleci untuk bisa berkicau lantang dan melagukan lagu-lagu terbaiknya secara sambung menyambung (ngerol) di tengah kerumunan burung Pleci lain, adalah menjadi faktor yang sangat penting. Ada beberapa tips agar burung Pleci tetap berkicaU lantang, nagen dan ngerol dari awal hingga akhir pada suatu kontes. Caranya sebagai berikut:
1. Kondisikan burung Pleci pada kondisi yang prima dan pada tingkat birahi yang tepat. Burung Pleci menjadi rajin berkicau disebabkan oleh rangsangan birahi yang dipengaruhi oleh hormon testosteron, hormon estrogen dan hormon progesterone yang ada di dalam tubuh burung tersebut. Hormon ini terbentuk dengan cepat akibat rangsangan luar (jemur: sinar infra merah) dan tingginya kadar protein makanan yang di konsumsi. Burung Pleci harus birahi, tapi tidak-lah terlalu birahi (over birahi). Perlu "trial and error" untuk bisa menemukan tingkat birahi yang diinginkan sesuai karakter burung Pleci yang kita miliki. Jangan takut untuk bermain setingan EF dan pola perawatan yang drastis. Umumnya pada H-3 sampai pada hari H kontes, burung Pleci sudah mulai menjalani ritual adjust birahi dengan penambahan EF pilihan secara akumulatif.
2. Kenali karakternya. Ini faktor yang paling penting untuk bisa meng-orbitkan seekor burung Pleci. Ingat, burung Pleci adalah burung koloni yang memiliki kehidupan sosial bergerombol. Berkicau dan melantunkan lagu yang merdu adalah salah satu cara bagi burung untuk menarik lawan jenis dan memberikan informasi kepada burung-burung lain tentang batas-batas daerah teritorialnya. Kita dapat membagi kicauan burung menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Song (kicauan panjang dengan alunan nada yang merdu untuk memamerkan kemampuannya dan menarik perhatian lawan jenis).
b. Call (kicauan feedback pendek untuk memanggil pasangan lawan jenis)
c. Alert (kicauan dan bunyi untuk memperingatkan burung sejenis dan burung pasangannya apabila ada bahaya yang mengancam. Kicauan ini juga berfungsi sebagai penanda daerah teritorial yang dimiliki seekor burung). Setiap karakter burung Pleci tidak ada yang sama persis. Hasil share dan riset bersama teman-teman pecinta Pleci yang ada di Indonesia dan beberapa negara tetangga, dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Ada beberapa burung Pleci yang harus full isolasi selama 7-10 hari sebelum hari H kontes. Selama ritual isolasi ini, burung Pleci tidak melihat dan mendengar burung Pleci lain. hari-hari isolasi tetap menjalani pola perawatan harian standar, tapi lebih banyak dalam kondisi di kerodong. Pada saat kontes dan di gantang bersama burung Pleci kontestan lain, burung ini akan berkicau lantang berlagu panjang tanpa menghiraukan burung-burung Pleci yang ada disekitarnya.
Ini karakter yang pertama.
b. Ada beberapa burung Pleci yang harus di pasangkan dahulu bersama pasangan betinanya selama 7-10 hari sebelum hari H kontes. Selama ritual ini burung hanya ditempatkan berdua dengan pasangannya. Ada yang menempatkannya dalam satu sangkar, ada juga yang hanya mendempetkan kedua sangkar. Pada saat kontes dan di gantang bersama burung Pleci kontestan lain, burung ini akan berkicau lantang berlagu panjang memanggil pasangan betinanya tanpa menghiraukan burung-burung Pleci yang ada disekitarnya. Ini karakter yang kedua.
c. Ada beberapa burung Pleci yang tidak butuh ritual isolasi dan ritual penjodohan (cas). Tetap dirawat seperti pola perawatan hariannya. Hanya penambahan EF secara akumulatih pada H-3 sampai hari H kontes. Pada saat kontes dan di gantang bersama burung Pleci kontestan lain, burung ini akan berkicau lantang berlagu panjang tanpa menghiraukan burung-burung Pleci yang ada disekitarnya. Ini karakter yang ketiga.
3. Nutrisi penunjang stamina. Ini juga faktor yang harus diperhatikan. Tanpa nutrisi yang baik, akan sulit membuat burung Pleci akan tampil prima seperti yang kita harapkan.
Selamat mencoba...
SALAM PLEMAN KENDAL
Seperti yang kita ketahui bersama, burung Pleci (Zosterops) adalah burung koloni yang hidup secara sosial bergerombol. Umumnya, seekor burung Pleci yang apabila sendirian berlagu bagus dan ngerol panjang hanya akan loncat kesana kemari di dalam sangkar apabila melihat burung Pleci lain yang ada disekitarnya. Mengkondisikan seekor burung Pleci untuk bisa berkicau lantang dan melagukan lagu-lagu terbaiknya secara sambung menyambung (ngerol) di tengah kerumunan burung Pleci lain, adalah menjadi faktor yang sangat penting. Ada beberapa tips agar burung Pleci tetap berkicaU lantang, nagen dan ngerol dari awal hingga akhir pada suatu kontes. Caranya sebagai berikut:
1. Kondisikan burung Pleci pada kondisi yang prima dan pada tingkat birahi yang tepat. Burung Pleci menjadi rajin berkicau disebabkan oleh rangsangan birahi yang dipengaruhi oleh hormon testosteron, hormon estrogen dan hormon progesterone yang ada di dalam tubuh burung tersebut. Hormon ini terbentuk dengan cepat akibat rangsangan luar (jemur: sinar infra merah) dan tingginya kadar protein makanan yang di konsumsi. Burung Pleci harus birahi, tapi tidak-lah terlalu birahi (over birahi). Perlu "trial and error" untuk bisa menemukan tingkat birahi yang diinginkan sesuai karakter burung Pleci yang kita miliki. Jangan takut untuk bermain setingan EF dan pola perawatan yang drastis. Umumnya pada H-3 sampai pada hari H kontes, burung Pleci sudah mulai menjalani ritual adjust birahi dengan penambahan EF pilihan secara akumulatif.
2. Kenali karakternya. Ini faktor yang paling penting untuk bisa meng-orbitkan seekor burung Pleci. Ingat, burung Pleci adalah burung koloni yang memiliki kehidupan sosial bergerombol. Berkicau dan melantunkan lagu yang merdu adalah salah satu cara bagi burung untuk menarik lawan jenis dan memberikan informasi kepada burung-burung lain tentang batas-batas daerah teritorialnya. Kita dapat membagi kicauan burung menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Song (kicauan panjang dengan alunan nada yang merdu untuk memamerkan kemampuannya dan menarik perhatian lawan jenis).
b. Call (kicauan feedback pendek untuk memanggil pasangan lawan jenis)
c. Alert (kicauan dan bunyi untuk memperingatkan burung sejenis dan burung pasangannya apabila ada bahaya yang mengancam. Kicauan ini juga berfungsi sebagai penanda daerah teritorial yang dimiliki seekor burung). Setiap karakter burung Pleci tidak ada yang sama persis. Hasil share dan riset bersama teman-teman pecinta Pleci yang ada di Indonesia dan beberapa negara tetangga, dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Ada beberapa burung Pleci yang harus full isolasi selama 7-10 hari sebelum hari H kontes. Selama ritual isolasi ini, burung Pleci tidak melihat dan mendengar burung Pleci lain. hari-hari isolasi tetap menjalani pola perawatan harian standar, tapi lebih banyak dalam kondisi di kerodong. Pada saat kontes dan di gantang bersama burung Pleci kontestan lain, burung ini akan berkicau lantang berlagu panjang tanpa menghiraukan burung-burung Pleci yang ada disekitarnya.
Ini karakter yang pertama.
b. Ada beberapa burung Pleci yang harus di pasangkan dahulu bersama pasangan betinanya selama 7-10 hari sebelum hari H kontes. Selama ritual ini burung hanya ditempatkan berdua dengan pasangannya. Ada yang menempatkannya dalam satu sangkar, ada juga yang hanya mendempetkan kedua sangkar. Pada saat kontes dan di gantang bersama burung Pleci kontestan lain, burung ini akan berkicau lantang berlagu panjang memanggil pasangan betinanya tanpa menghiraukan burung-burung Pleci yang ada disekitarnya. Ini karakter yang kedua.
c. Ada beberapa burung Pleci yang tidak butuh ritual isolasi dan ritual penjodohan (cas). Tetap dirawat seperti pola perawatan hariannya. Hanya penambahan EF secara akumulatih pada H-3 sampai hari H kontes. Pada saat kontes dan di gantang bersama burung Pleci kontestan lain, burung ini akan berkicau lantang berlagu panjang tanpa menghiraukan burung-burung Pleci yang ada disekitarnya. Ini karakter yang ketiga.
3. Nutrisi penunjang stamina. Ini juga faktor yang harus diperhatikan. Tanpa nutrisi yang baik, akan sulit membuat burung Pleci akan tampil prima seperti yang kita harapkan.
Selamat mencoba...
SALAM PLEMAN KENDAL