Rabu, 25 Juni 2014

MEMPERSIAPKAN BURUNG PLECI UNTUK KONTES
Seperti yang kita ketahui bersama, burung Pleci (Zosterops) adalah burung koloni yang hidup secara sosial bergerombol. Umumnya, seekor burung Pleci yang apabila sendirian berlagu bagus dan ngerol panjang hanya akan loncat kesana kemari di dalam sangkar apabila melihat burung Pleci lain yang ada disekitarnya. Mengkondisikan seekor burung Pleci untuk bisa berkicau lantang dan melagukan lagu-lagu terbaiknya secara sambung menyambung (ngerol) di tengah kerumunan burung Pleci lain, adalah menjadi faktor yang sangat penting. Ada beberapa tips agar burung Pleci tetap berkicaU lantang, nagen dan ngerol dari awal hingga akhir pada suatu kontes. Caranya sebagai berikut:
1. Kondisikan burung Pleci pada kondisi yang prima dan pada tingkat birahi yang tepat. Burung Pleci menjadi rajin berkicau disebabkan oleh rangsangan birahi yang dipengaruhi oleh hormon testosteron, hormon estrogen dan hormon progesterone yang ada di dalam tubuh burung tersebut. Hormon ini terbentuk dengan cepat akibat rangsangan luar (jemur: sinar infra merah) dan tingginya kadar protein makanan yang di konsumsi. Burung Pleci harus birahi, tapi tidak-lah terlalu birahi (over birahi). Perlu "trial and error" untuk bisa menemukan tingkat birahi yang diinginkan sesuai karakter burung Pleci yang kita miliki. Jangan takut untuk bermain setingan EF dan pola perawatan yang drastis. Umumnya pada H-3 sampai pada hari H kontes, burung Pleci sudah mulai menjalani ritual adjust birahi dengan penambahan EF pilihan secara akumulatif.
2. Kenali karakternya. Ini faktor yang paling penting untuk bisa meng-orbitkan seekor burung Pleci. Ingat, burung Pleci adalah burung koloni yang memiliki kehidupan sosial bergerombol. Berkicau dan melantunkan lagu yang merdu adalah salah satu cara bagi burung untuk menarik lawan jenis dan memberikan informasi kepada burung-burung lain tentang batas-batas daerah teritorialnya. Kita dapat membagi kicauan burung menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Song (kicauan panjang dengan alunan nada yang merdu untuk memamerkan kemampuannya dan menarik perhatian lawan jenis).
b. Call (kicauan feedback pendek untuk memanggil pasangan lawan jenis)
c. Alert (kicauan dan bunyi untuk memperingatkan burung sejenis dan burung pasangannya apabila ada bahaya yang mengancam. Kicauan ini juga berfungsi sebagai penanda daerah teritorial yang dimiliki seekor burung). Setiap karakter burung Pleci tidak ada yang sama persis. Hasil share dan riset bersama teman-teman pecinta Pleci yang ada di Indonesia dan beberapa negara tetangga, dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Ada beberapa burung Pleci yang harus full isolasi selama 7-10 hari sebelum hari H kontes. Selama ritual isolasi ini, burung Pleci tidak melihat dan mendengar burung Pleci lain. hari-hari isolasi tetap menjalani pola perawatan harian standar, tapi lebih banyak dalam kondisi di kerodong. Pada saat kontes dan di gantang bersama burung Pleci kontestan lain, burung ini akan berkicau lantang berlagu panjang tanpa menghiraukan burung-burung Pleci yang ada disekitarnya.
Ini karakter yang pertama.
b. Ada beberapa burung Pleci yang harus di pasangkan dahulu bersama pasangan betinanya selama 7-10 hari sebelum hari H kontes. Selama ritual ini burung hanya ditempatkan berdua dengan pasangannya. Ada yang menempatkannya dalam satu sangkar, ada juga yang hanya mendempetkan kedua sangkar. Pada saat kontes dan di gantang bersama burung Pleci kontestan lain, burung ini akan berkicau lantang berlagu panjang memanggil pasangan betinanya tanpa menghiraukan burung-burung Pleci yang ada disekitarnya. Ini karakter yang kedua.
c. Ada beberapa burung Pleci yang tidak butuh ritual isolasi dan ritual penjodohan (cas). Tetap dirawat seperti pola perawatan hariannya. Hanya penambahan EF secara akumulatih pada H-3 sampai hari H kontes. Pada saat kontes dan di gantang bersama burung Pleci kontestan lain, burung ini akan berkicau lantang berlagu panjang tanpa menghiraukan burung-burung Pleci yang ada disekitarnya. Ini karakter yang ketiga.
3. Nutrisi penunjang stamina. Ini juga faktor yang harus diperhatikan. Tanpa nutrisi yang baik, akan sulit membuat burung Pleci akan tampil prima seperti yang kita harapkan.
Selamat mencoba...

SALAM PLEMAN KENDAL

BIRAHI PADA BURUNG PLECI

Banyak sekali yang bingung dan bertanya tentang burung pleci nya yang over birahi, untuk itu saya akan mencoba mengupas tentang birahi pada burung, dan khusus nya pada burung pleci.
Burung di ciptakan  dengan 2 jenis kelamin, yaitu jantan dan betina yang akan berpasang pasangan, di alam bebas, untuk menarik perhatian dari si betina, maka si jantan akan berkicau dengan merdu, dan ini ada hubungan nya dengan masalah  “ birahi “ pada burung tsb, sehingga dengan birahi yang tepat, si jantan akan bersemangat untuk berkicau, untuk menarik perhatian si betina.  Fungsi dari nyanyian burung jantan adalah sebagai suatu cara bagi burung untuk merayu pasangan, menandai dan mempertahankan wilayah mereka serta memperingatkan burung lain agar tidak masuk kawasan tersebut. Sedangkan fungsi siulan adalah alat berkomunikasi burung satu dengan lainnya, misalnya sebagai sebuah panggilan, pemberi peringatan akan datangnya bahaya, ekspresi keterkejutan, kesakitan dan juga ekspresi senang.
Untuk burung pleci yang kita pelihara di rumah, karena kebanyakan kita sendirikan dalam sangkar ( dengan asumsi tidak ada pleci betina nya ) , maka tingkat birahi nya di pengaruhi oleh makanan yang kita berikan. Dan menurut pengamatan saya pada semua pleci saya adalah burung pleci BIRAHI NYA CEPAT NAIK, walaupun saya tidak memelihara pleci betina. Untuk itu kita perlu mensetting pleci  pada  level birahi yang tepat.
Secara umum, dewasa kelamin burung Pleci dimulai pada usia 6-7 bulan, semakin bertambahnya usia, membuat burung Pleci semakin berkicau dengan baik.

Karena ada 3 cara "trial and error" mencari seting birahi yang tepat untuk burung;
1. Mulai dari birahi yang tinggi, lalu turunkan secara bertahap.
2. Mulai dari birahi zero, lalu naikkan secara bertahap.
3. Acak berdasarkan karakter jenis burung.
Artinya, kita menerapkan sesuai pola standar yang sudah ada tanpa melihat detail karakter masing-masing individu burungnya. Hal ini dilakukan berdasarkan tingkat kebutuhan nutrisi termasuk protein dan karbohidrat serta efesiensi metabolisme jenis burung tertentu

Untuk menunjukkan kalau burung Pleci Jantan pada skala birahi yang TEPAT adalah:
- Gerak gerik burung selalu nyendok-nyendok (mirip seperti AM).
- Burung cenderung lebih tenang dan tidak gampang gugup.
- Gacor dan jarang sekali ngeriwik.
tujuannya adalah untuk menunjukkan suatu keadaan. Berdasarkan pengalaman selama ini, memposisikan burung Pleci pada skala birahi -1 (minus 1) membuat burung kerja lebih maksimal sewaktu di gantang lomba, dari pada skala posisi 0 (zero) atau +# (plus #). Untuk setting di kontes lebih baik memakai EF hewani, yang kerja nya instan, bias kroto, UH, UK, maupun jangkrik kecil. Perlu di pelajari seberapa banyak EF yg kita berikan  agar burung pleci kita dapat “ nagen “ dan ngeroll dengan kencang, jangan sampai terlalu banyak EF sehingga burung pleci menjadi over birahi, yang mengakibatkan pleci loncat loncat birahi ( pleci loncat loncat bisa berarti juga kurang kenyang, pleci didis aja, berarti kurang jemur ) .
Nyendok-nyendok (Ngidang) adalah istilah yang biasa di pakai untuk menunjukkan gerak burung  Anis Merah seolah-olah seperti gerakan sendok. Ini juga sama dengan burung Pleci apabila siap tempur dan berada pada titik birahi yang tepat.

Gambaran untuk gerak nyendok-nyendok:
- Bulu burung rapi dan burung terlihat langsing dengan kaki jenjangnya.
- Kepala mendongak 30 derajat keatas.
- Bergerak patah-patah.
Inti nya adalah :
1. Semakin birahi seekor burung, maka dia akan semakin sering bernyanyi (gacor atau rajin berkicau).
2. Meski tidak birahi, semakin senang burung pada situasi atau kondisi tertentu, maka dia akan semakin rajin berkicau (dalam konteks bersiul secara terus-menerus dan juga melodius).
Antara over birahi dan galak
Namun pertanyaan lainnya segera menyusul, yakni benarkah burung-burung yang selalu menabrak sangkar dan seakan mau melabrak ketika melihat burung lain disebut over birahi? Menurut saya, burung yang berpeilaku demikian itu tidak bisa disebut over birahi. Burung ini hanyalah ingin menunjukkan bahwa dia tidak mau ada burung lain berada di sekitarnya yang tentunya dia anggap sebagai wilayah teritorinya.
Dengan demikian, usaha mengurangi ekstra fooding dan makanan lainnya untuk mengurangi “over birahi” yang seperti itu tidak akan pernah membawa hasil. Kalau dipaksakan, burung akan terlihat sakit, lemah tak bertenaga. Lantas, apa yang harus dilakukan jikia burung kita terlihat ganas dan garang atau galak terhadap burung lain? Menurut saya, hal yang perlu dilakukan adalah “menanamkan sikap toleran” pada burung itu atas keberadaan burung lain di sekitarnya.
Bagaimana caranya? Yah, caranya dengan mempertemukan burung tersebut dengan burung lain dalam jangka waktu tertentu. Dengan cara ini diharapkan masing-masing burung tidak akan memperlihatkan sikap ganas atau galaknya kepada burung lain yang ada di sekitarnya. Jika sikap toleran sudah terbentuk, barulah bisa diharapkan mereka hanya bersaing memperdengarkan suara atau nyanyian untuk menunjukkan siapa yang paling berkuasa di wilayah tersebut.


Ciri-ciri burung Pleci terlalu birahi (over birahi) adalah:
- Terlihat agresif dan gelisah.
- Sering mengetirkan sayap sambil mengeluarkan suara tirrr.. tirr...
- Apabila berhadapan dengan burung Pleci lain hanya ngeriwik dengan kepala yang di goyang-goyangkan ke kanan dan ke kiri.
Untuk mengatasi pleci birahi , berikut perawatan nya :
-          Sering dimandikan, boleh semprot halus, dan berikan cepuk air mandi yang besar, agar pleci mandi sendiri.
-          Kurangi pemberian EF hewani atau di hentikan dulu sampai beberapa waktu.
-          Berikan buah yang ber efek mendinginkan, misal : ketimun, tomat, papaya, dll.
-          Di cas dengan pleci lain yang banyak, untuk mengurangi birahi nya ( tidak di sarankan cas dengan pleci betina, karena, nanti pleci kita jadi tergantung dengan betina tsb, bila lepas atau mati, akan menyebabkan efek negative bagi pleci kita ).
-          Selesai di cas, boleh di sendirikan, untuk merangsang pleci tsb berbunyi, dan menyalurkan birahi nya dengan berkicau.

Demikian ulasan tentang birahi pada burung pleci, semoga dapat membantu, mohon maaf bila ada kekurangan dan tidak berkenan...


SALAM PLEMAN KENDAL